Kurayapi Sekujur Kesepianku
Diposting oleh budi .
4 Komentar
Kategori: Puisi Persahabatan
Kurayapi sekujur kesepiankuMengundang angan dan sengat kumbangMata bintang yang diam dan berkelesatanMenyuguhi harapan di semesta lenggangSampai kasih dan ingin terbentangMembujuk pengembara merakahYang tenggelam di bawah kubang resahMenanti dara cantik yang telah datangMembujuk arah pengembara merambahTerus mewangi aroma bunga cinta sampai ujung hariMembangkitkan gairah sang pencinta dalam darahYang menentangkan kesenyapan sendiriKu temukan perempuankuDalam batas asa ku mengagumi sesok diri membauiDan membenamkan dua serpihan bintangYang memancarkan pesona terangIa selalu memintaku melukiskan kisah yang adaAtas cinta terperi di dinding-dinding hatiKami hanyalah sepasang pecinta mengharap sejatiBersama berkelana dari waktu-kewaktu menjaga setia
Kenapa Diam Sahabat
Diposting oleh budi .
1 Komentar
Kategori: Puisi Persahabatan
Mengapa Kau diam Sahabat?Aku Diam Karena aku tidak ingin bicaraAku menikmaati suasana HeningKarena Hening dapat memberikan NuansaTidak kah kau lihat mereka berbicara Sahabat?Kenapa Kau memilh selalu diamAku Bukan mereka, aku tidak suka banyak bicaraItu menunjukan meraka tidak Mempunyai MaknaTidak Kah Kau Sakit atau Marah atas ulah mereka sahabat?Marah? kenapa harus marah.. aku hanya tertawaLihatlah mereka, Badut-badut panggung melakonkan dramaItulah Kwalitas Mereka yang tak bijaksanaBukan kah diam tak menyelesakai Masalah Sahabat?Kamu salah, Diam menjawab dengan seribu bahasaApakah tidak kau lihat congor mereka berbusaDengan kata-kata yang hanya sebuah bisalalu apa yang akan kau lakukan sahabat?Aku hanya akan melihat dan terus tertawaMelihat Ocehan badut-badut panggung itu disanatidak kah kau terhidur oleh merakaKau betul sahabat ku yang sangat kucintaMemang dengan banyak berbicara kita terlihat meranaDengan diam kita bisa memaknai yang adaKau memang sahabat ku yang bijaksana.
Klik disini untuk melanjutkan »»
Untuk Mu Teman
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Persahabatan
Langit hitam berbenang merah bersulam darahHalilintar bergetar menebarkan tebaran getarLautan berbingkai bangkai melukis matiBumi berajah api membakar hatiHutan berimba cahaya menyilaukan rasaSemesta berbicara berakhirlah duniaHalilintar menyambar melontarkan kabar berlontar matiDarah melambai-lambai di atas periuk berduriJiwa berumbai-rumbai dalam dekapan mimpiRongga api di hentakan ke dasar bumiKepapakan gagak berapi suciMeniadakan nafas yang telah pergiSinar seperti bayangan bulan mengelegar membuka pintu kematianSayatan pedang berduri tajam di tarik pelanNafas telah panas sudah saatnya pergiKembali kedaLam pusaran cahaya remangSelamat jalan
Puisi Humor
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Humor
Terang bersinar kulit putihmuHitam dan panjang urai rambutmuHarum semerbak wangi parfummu...Hii... takuuutt...Hantuuuuuu.......Sumber : ffin
Puisi Humor
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Humor
Aku selalu setia menemani tiap langkahmuAku selalu teguh menopang berat tubuhmuAku selalu tabah kalau kau tak memerlukankuTak peduli kuterbuang, terbalik, atau terjepit kaki lemariKarena aku adalah sandalmu sejatiSumber : ffin
Klik disini untuk melanjutkan »»
PerHatIan
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Humor
Aku Cowok,dia cewekAku mengenalnya,dia mengenalkuAku naksir padanya dan bertanya"Maukah kamu jadi calon istriku?"Dia mengangguk tanda setuju"Tapi ada syaratnya,"kata dia"Katakan saja! apa syaratnya,"kataku"Aku butuh banyak perhatian""Hanya itu !?," tanyaku"Ya,hanya itu,PERhiasan,HArta,Tabungan,Investasi dan warisAN.""Jadi kapan kau akan melamarku?"sambungnya kemudianTak menjawab,aku balik kanan,takut akan PERHATIAN
Puisi Bagi "Peranakan Cina"
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Koleksi Puisi, Puisi Humor
Kata orang kau peranakan CinaKulitmu putih mulusKau tinggal di ruko sebelah kostkuSuatu malam kugoda Tacimu yang mataduitan...lalu kuberi beberapa lembarribuan...dan terjadilah tawar menawarTacimu setuju...aku heran murah benarhargamu?Kubawa kau ke kamar kostku...lalu kubaringkandi atas ranjang.Kau..diam saja tak menolak...?Kubuka gaun kuningmu...kau diamKuelus putih kulitmu...Bau wangi kulitmu terendus hidungkuKuhisap setiap inci kulitmu...Dan...Aku merasa berdosa sebab ini adalah pengalamanpertamaku...Kulihat kau tetap berbaring lemah...Aah aku mendesah... Nikmatnya... Mengisap Ji Sam Su
Puisi Anak Kedokteran
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Humor
Hari itu, ketika tubuhku pada metabolisme nyayang terendah...Mataku berakomodasi tak percaya...Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??Dalam sms mu...Katamu, akulah nukleus kehidupanmu...Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP...Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin...Sadarkah kau??Kau berhasil membuatku mengalami hipertensifisiologis dan tachycardiPerintahkan membrana tympani mu mendengarseluruh discuss vertebralis ku berkata..."Setiap cardiac outputku membutuhkanpacemaker darimu.Setiap detail gerakan glossus mu merangsangsaraf simpatisku.""Ucapan selamat malammu laksana diazepam...Ucapan "jangan menangis, sayang"mu bagaikanvalium bagiku...Dan ketika kau pergi...terasa bagaikanimunosupresi untukku..."Apa yang terjadi padaku??Cinta kau bilang??Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya...Di jurnal mana aku bisa memperoleh RandomisedControl Trial dengan Double Blind tentang nya??Diagnosa aku...Infus aku dengan cairan elektrolit "aku milikmu"...Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organkita bersama-sama...Sampai brain stem death memisahkan kita...
Puisi Jatuh Cinta Anak Accounting
Diposting oleh budi .
1 Komentar
Kategori: Puisi Humor
Wahai Kekasihku...Debetlah cintaku di neraca hatimuKan ku jurnal setiap transaksi rindumuHingga setebal Laporan KeuangankuWahai kekasih hatiku...Jadikan aku manager investasi cintamuKan ku hedging kasih dan sayangmuDi setiap lembaran portofolio hatikuBila masa jatuh tempo tlah tibaJangan kau retur kenangan indah kitaBiarlah ia bersemayam di Reksadana asmaraBerkelana di antara Aktiva dan PassivaWahai mutiara kalbu ku....Hanya kau lah Master Budget hatikuInventory cintaku yang syahduGeneral Ledger ku yang tak lekang ditelan waktuWahai bidadariku....Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimuSeimbangkanlah neraca saldo kitaYang membalut laporan laba rugi kitaDan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanyaJika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldomungkin cinta kita harus dijurnal balik...
RINDU
Diposting oleh budi .
4 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Ruang hatiku terasa hampaHanya ada rindu yg mengetuk hati ini, selebihnya hanya ada bayanganmuDimana Qtermenung seorang diri wajahmu menyusup k bawah alam sadarQTiba-tiba....Sebuah negri kamu ciptakan dlm kesendirianku iniInikah namanya rindu?Yang kuharap malam ini hanyalah tenangmuYang kuinginkan saat ini hanyalah damaimuYang kupinta detik ini hanyalah bahagiamu...Untukmu kumenghimpun doaSemoga malam ini tidurmu dipenuhi semerbak wangiyang bertahtakan mimpi taman surgawi...
RINDU
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Kawan...janganlah katakanBahwa aku melarikan diri dari perjuanganSesungguhnya aku baru memulainyaDi kejauhan aku merasa tersiksaSuka-duka yang aku lewati sendirianTak akan bisa tergantikanDan tak seindah selain bersama kalianAku rindu tuk menyelimuti para kader KohatiDikala malam saat mereka terlelapRindu kemarahan dan air mata para kader ikhwanKarena aku selalu dituduh mencipta masalah.Kepergianku untuk menjauh dari kalianBukan karena aku membawa masalahSungguh...apa yang ku lakukan demi kebahagiaan keluargaMeskipun mempengaruhi sebuah eksistensi.Kawan...Ber-HMI harus ikhlas dan sabarDan dengan niatan tulus dan suci tanpa tendensiSeandainya..kalian menghadapi suatu masalahAnggaplah itu adalah bunga romantismeRitmes dari suatu perjuanganJanganlah tak ada sapaJanganlah tak ada senyumJanganlah ada kata melarikan diri dari sekretDan...Janganlah ada kata pengunduran diriMeskipun telah terjadi konfrensi luar biasa.
Kasih,..
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Cinta, Puisi Rindu
slalu setia dan menantimuslalu sayang dan mencinta dirimuslalu rindu dan menanti dirimubayanganmu melintasmenghiasi kalbu dan batinkumenyayat jiwa dan ragabertaburan di langit hatiku.
Rindu Padamu...
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
"puisi ini buat, anjingku chiko..."Rindu...Itulah yang melekat di hati ini...Rasa itu telah masuk kedalam hatiku,Mendesak, dan mulai menyelimuti pikiranku...Dan aku mulai bertanya-tanya...Engkau dimana?Apa yang engkau lakukan?Mengapa engkau tinggalkanku?Apakah engkau merasakan hal yang sama saat ini?Jam dinding telah berdentang berulang-ulang...Ding-dong,Ding-dong,Aku pun terbangun dari lamunanku...Aku menyadari aku sudah menjatuhkan air mata...Tetesan itu telah membanjiri wajahku...Malam telah menyelimuti...Bintang-bintang berkedap-kedip seraya memberi senyuman...Namun, kali ini aku tidak dapat menikmati senyumnya..Sunyi Senyap merupakan satu hal yang kurasakan...Aku terus memandang ke angkasa,Berharap bertemu engkau...Aku berulang-ulang bertanya sendiri..."Chiko, engkau dimana?""Chiko, engkau dimana?"Akhirnya aku pun sadar,Bahwa aku benar-benar menyayangimu...
Rangkai Puisi Rindu
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
"Jujur puisi ini sedikit terinspirasi oleh puisinya mas Kinu ... jd bukan maksud hati mencontek/plagiat ... mudah2an teman2 mo ngerti ... maaf yah ... kritik n komennya yaahh ... "1./Dibalik wajah ringkihSenyum, sepi merambatDibalik senyum piasWajah, sunyi membebat2./Alur hidup meratap pedihterluka, terseret gagahnya waktumengapa pula hati merintih?Rupanya, jiwa sedan membeku3./Rindu. rIndu. riNdu. rinDu. rindUPadaMu!4./Bila jiwa disergap selimut rinduLantunan kata gagal terucapDeru nafas lantas gejolakMual, perih, tak mau matiBila hati meradang, mengharapBisik manis enggan bergemaMimpi-mimpi menari liarSunyi, sepi, melantun rinai imajiLebih baik duduk, diam melamunBerharap bintang teruntai menggodaHingga letih, perih menguar
MALAM YANG SUNYI
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
di malam yang sunyi iniaku sedang memikirkanseorang gadis yang pernahmenghiasi hidupku dan hari2ku bersama diri nyaaku ingin di malam yang sunyiini bisa bertemu dengan dirinyawalaupun cuma sebentar karna dirikusangat merindukan dirinyaapakah aku bisa bertemu dengandirinya di malam yang sunyi iniapakah aku bisa berdampingandengan dirinya di malam yangsunyi iniaku rindu padamu cinta kemanakahkau pergi cinta aku sangat rindupadamu karena di malam yang sunyiini aku kesepian tanpa dirimu disampingkuwalaupun di malam yang sunyi initidak ada dirimu di sampingku akuakan selalu rindu kepadamu walaupunhati ini sunyi tanpa dirimucintaku hanya untukmu dan selaluuntukmu karena aku sangat cintapadamu
Rindu
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Aku rindu padamu.Yang menuntun melindungiku saat ku tertatih belajar berjalan.Menemaniku duduk dibawah rerimbun pepohonan.Berdua duduk sambil mendengarkan nyanyian angin yang disenandungkan melalui dedaunan bambu.Yang berselonjor denganku di teras. Menemaniku meniup sabun cair membentuk bola-bola transparan yang terbang rendah. Atau sekedar duduk saja sambil melingkarkan tangan di bahu kecilku menemaniku yang takjub mendengarkan cerita-ceritanya tentang Aji Saka, dan tertawa bersama saat menceritakan kekonyolan Kabayan.Yang memanggilku sayang dan menggendongku pulang.Yang menuntunku berjalan atau mengejarku yang lari kegirangan meskipun tubuh tuamu kelelahan.Yang memotongkan mangga manis untukku. Mendoakanku dan melindungiku.Aku rinduPada sorot mata hangatmu ketika menuntunku saat kita berjalan di jalan setapak panjang yang membagi sawah menjadi petak-petak.Pada tangan tua kasarmu yang selalu terulur untuk membimbingku.Pada suara beratmu yang selalu mendoakanku setiap selepas maghrib.Pada kesalmu, pada amarahmu, pada tangismu, pada ringkihmu, pada lemahmu, bahkan pada sorot matamu yang perlahan meredup seiring berlalunya nafasmu Isya itu.Aku benar-benar rindu.
RindVu?W
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
aku@ rind)u...BUyXaQ,1 aku! riXnd#u1 k6aTmAu&mer(asaJ ka8la6u^ ha4ri+ l!a@m7bKaRtT b&eNrVj~aJl4aVnWd9anK me&ntRarLiP peIlan ten!gge0lamS%akuZ rindu.^..Hsan9gatZ meDri1nd)uk%anKmuCt*iaWp2 deRtiLkD yaIng4 ku+jelaXng5de8nga7n( rWaPs#aN rindWu9 t4eWr)aSm5aJt dalEam#seCsaUkN t!e2rMgFaAn+gRg_uC ras7a8 s0e3p3i!iOng4in5ka#nK eIn3g4k&aGuT disi+ni#Faku5 rinLdu.9..AsuJngg$uhN saYngJatL meOriYndPuKiniF b#e^n_aIrW bu0atUku$ mal8uZ%bMe8t(aHpSa4 akRuLtHunYjuWkk7anP kelaGmaha9nkuG6SAaAy7aOn!gC.Q.A.8aYku3 jugaW dMe$m0i9kQiVa$nNaOng!ga@pW semTuaL jaYdi3 pMe+n(g#h9aDlSaCnKg#saaItN ing@inkQu4 dat3ang9USayYangS...AsaNdar+ ak+uO akaBnNbaChwa! di9 t9i!a3p! rinMduQ kau* nMyUa&n3y@iKkXaGn@ZtUeIr^n@yOat2aU laiXnT ora^ng*DengAkauY rRi(n3dFu5?Z+sEiNlQa(hMk!a4nW rin~du0e%ngPka)uH cintMa?NWs7i6l+a7h_kHa+nO cint5a#9dLa$n# sepe1nuhnXya%bukDanO a4kRuD yWaRnDg( k$aAuG ci_nt@aU*d*a%nS tKeZrInWyKa9tZa6aUda_ di^aW dUiB antaZra) kitSa+1ChIri#stL01#.07H04088.261.3G3
Klik disini untuk melanjutkan »»
Puisi Rindu
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Waktu itu angin bertiup sedang-sedang saja, hanya menimbulkan gelombang air laut rendah yang menyapu jejak-jejak di pasir. Di atas, matahari dengan leluasa memancarkan cahayanya, menyinari pantai yang sepi dan sunyi. Cahayanya terpantul dan dibiaskan oleh setiap benda yang –dengan pigmen masing-masing—menciptakan warna, menghiasi kanvas maha besar: dunia. Maka jadilah maha karya alami nan indah, yang – seandainya dalam suasana berbeda – akan membuat setiap orang terpesona dan tersentuh hatinya.Aku berdiri, memandang jauh ke seberang samudera. Nyaris tidak melakukan apa-apa hingga ketika kurasakan sapaan lembut samudera. Ia menyentuh ujung jari-jari kakiku dan merembes mencapai mata kaki, kemudian surut. Begitulah berulang-ulang, menarik perhatianku. Dari kulitku yang basah menjalar kesejukan, mengalahkan terik matahari siang itu.Kuperhatikan harmoni alam dengan kekaguman – yang mungkin – tanpa alasan jelas. Hanya sebuah pertanyaan mengapa ia sering kali terabaikan oleh manusia. Mengapa indra terpeka yang dimiliki setiap manusia tidak merasakannya. Jutaan sel saraf yang dimiliki hanya merasakan perasaan-perasaan menyakitkan. Aku tertegun, dan sejenak merenung.Inilah lelaki yang sayapnya patah ketika baru akan terbang, yang terhempas jatuh di pulau antah-berantah, yang terjerat masa lalu yang pahit, merana dalam luka-luka dan bisa yang mengalir dalam pembuluhnya. Inilah aku, dengan hati bertoreh luka. Kusaksikan permainan waktu.Sebuah pesan yang tersampaikan bukan dalam aksara dan bahasa yang pernah kukenal. Nasihat yang terhanyut dalam samudera kehidupan. Bagaimana buih-buih samudera dalam debur ombak menghapus jejak-jejak kakiku yang tadi tertinggal di atas pasir. Menjadikannya hilang sama sekali. Mungkin, seperti itulah masa lalu yang tertinggal dihapus oleh waktu, memberi ruang buat masa depan yang lebih baik.Ada pesan lain yang datang dari samudra, kali ini dalam goresan tinta pada secarik kertas lapuk. Ia tersmpan dalam sebuah botol. Kuambil lalu kubaca. Sebuah surat dari entah siapa, dan tidak dialamatkan pada seorangpun. Huruf-huruf lembut meliuk menyusun sebuah puisi indah.Aku rinduPada seorang yang tak pernah kukenalYang hanya pernah kulihat pada lukisan awanKudengar dari berita yang dibawa angin, dari seberang samudraKusentuh ia seperti menyentuh airTak bisa kumiliki.Aku merindukanmu ...Asa terakhir menjadi pena, dan rindu menjelma dalam tinta, menyisakan jejak-jejak rasa dalam hati. Ku menerawang jauh ke seberang lautan, tempat yang mungkin tak dapat kulihat tapi getar hatiku dapat merasakan getar lain dari sana, resonansi sepi dalam dua jiwa. Aku tersenyum, untuk pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir. Sekejap segalanya menjadi lebih baik, ada kehangatan yang menyebar di hati.Puisi itu terbang dalam jutaan sepih bagai debu ditiup angin. Tapi ia akan selalu terukir di hati, puisi rindu itu.
puisi rindu
Diposting oleh budi .
1 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
bintang malam ........katakan padanyaaku ingin melukis sinar mu dihatinya..........embun pagi.......katakan padanyabiarku dekap eratwaktu dingin membelenggunyataukah engkau.....wahai langitaku ingin bertemu membelai wajahnya..kan kupasang hiasan angkasa yang terindahhanya untuk dirinyapuisi rindu inikuciptakan hanya untukbidadariku tercintawalau hanya agak sederhanaizinkan kuungkap segenap rasadan kerinduanku.......
Puisi Cinta (rindu)
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Cinta, Puisi Rindu
terasa hatiku merasa rindu yang amat sangattertegun sesaat hatiku teringat akan dirimukubaitkan puisi ini spontan hanya untukmutak tahu apa yang ada dalam pikirankuaku menjadi terdiam kakuketika melepas gagang telpon tersebutpagi hari itu membuatku gugupentah…entah…aku tak tahuaku harus bagaimana menyikapi perasaan inisemoga kau akan tentarm disana kekasihku
Puisi Rindu
Diposting oleh budi.
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
akan ke manakah angin melayangtatkala turun senja nan murampada siapa lagu kuangankankelam dalam kabut rindu tertahandatanglah engkau berbaring di sisikuturun dan berbisik tepat di sampingkubelenggulah seluruh tubuh dan sukmakukuingin menjerit dalam pelukanmu
akan ke manakah berarak awanbagi siapa mata kupejamkanpecah bulan dalam ombak lautandahan-dahan di hati berguguran
Sajak Rindu
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Pernahkah kau bayangkanRangkaian mimpi yang kupahat di temaram langitAdalah wujud rinduku yang luruh dalam heningDan tenggelam dalam kerik jengkerik di berandaPernahkah kau bayangkanDisetiap rentang waktu yang riuhdimana kurekat erat binar matamuSelalu kutitipkan harap disanaDalam desau angin dan desir gerimis senjaPernahkah kau bayangkanPada kelopak mawar disudut tamanDan jernih embun yang menitik diatasnyaKusimpan gigil gairahku yang membara padamuDisetiap tarikan nafassaat kulukis paras purnamamu di kanvas hatiku
Puisi Cinta
Diposting oleh budi .
1 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
masih adakah cinta untukku??kucoba temukannyakujelajah setiap sudutkuintip setiap celahhampa,bisu waktu tertawahati menjerithanya terdengar olehkusepi terkubur dirilirih menahan perihterjepit suasanatergapai dalam lelahmenari dalam siksaan jiwasesak,ingin meledakkutahan dalam rasameraih asaku dalam mimpiterbangun dari deritatertanam di kedukaanbermain dengan laradalam rindu cintakutitip salam iniselamatkan akukarena cintamu.......
PUISI-PUISI RINDU
Diposting oleh budi.
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Rasakan hadirku wahai kekasihmenyeruak pelan-pelanlaksana nyala lilindari korek api sanubariHadirmu kembali seperti hantuTak terlihattapi terasaTak ada kesalahantapi menggelisahkanTidakkah boleh lebih nyatabila kau berwujud saja?Beri belaimu di bibirkumenyentuh birahi rasaPengganti ragapenghela lukaManakah kau sentuhkan pastidada ini di kulit ari?
Puisi Rindu
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
mengingat bayangmu yang jauhpada waktu yang kian sempitdadaku nyaris terbelahperih melolong sengitrinduku membuncahmerobek langitkutitip puisi rindupada nyanyi angin senduagar hati tak kian piluberharap kaupun rindu…love u miss u love u miss u love u miss u… sampe nyaris gila
Rinduku
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Cinta, Puisi Rindu
Rasakan hadirku wahai kekasihmenyeruak pelan-pelanlaksana nyala lilindari korek api sanubariHadirmu kembali seperti hantuTak terlihattapi terasaTak ada kesalahantapi menggelisahkanTidakkah boleh lebih nyatabila kau berwujud saja?Beri belaimu di bibirkumenyentuh birahi rasaPengganti ragapenghela lukaManakah kau sentuhkan pastidada ini di kulit ari?
Menunggu
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Cinta, Puisi Rindu
Hari terhitung mingguMinggu pun menjadi bulan..Pagi ku mengingat muMalam ku mengenangmuTetap saja semua samaSejak kau pergi..Ku masih saja menanti muHingga kau kembaliDan takkan tinggalkan ku lagi..Entah kapan..Menunggu mu masih..Setia tetap ku janji..Hingga ku dapat kau kembali..Bersama jalani hari..
Bayang
Diposting oleh budi .
0 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Setiap langkah ku ada dia..Mengikuti di belakang punggungnya. .Gelap dan tak terlihat..Kasat mata..Terdiam kala banyak yang membicarakannya. .Seakan tak seorang pun memandang kearah ku..Sibuk mengagumi pesonanya..Sibuk meminta senyumannya. .Akulah sang tak terlihat..Saat dia berada di dekat ku..Akulah sang gelap..Dibalik wajah cerah nya..Akulah sang kasat mata..Ada namun seakan tak ada..Akulah sang bayang..Sesuatu yang tak dianggap ada..
Merindu
Diposting oleh budi.
1 Komentar
Kategori: Puisi Rindu
Kumasih menunggu, Terus merajut harap kembalimuKu terpaku dipintu,Menanti wajahmu tuk lepaskan rinduKupanjatkan doa ditiap detik harimuBerharap mentari selalu menerangimu
Kamis, 02 April 2009
Puisi
Diposting oleh 1)3vil (budi) 7F di 00.27 0 komentar
Label: Puisi
Langganan:
Postingan (Atom)